Friday, September 9, 2016

Cara Kerja Pencernaan Karbohidrat




Selulosa tidak bisa dicerna secara enzimatik dan dimanfaatkan oleh sebagian besar mamalia, karena tidak terdapatnya enzim yang dapat menguraikan ikatan β( 1 à 4) D-glukosa di antara residu selulosa. Akan tetapi, residu selulosa yang tidak tercerna tersebut, membentuk suatu serat di dalam makanan dan ini diperlukan, untuk kelancaran pergerakan usus secara baik. Selulosa dapat dicerna oleh golongan ruminansia dengan cara tidak Iangsung. Bakteri yang ada di dalam perut ruminansia menguraikan selulosa sehingga dihasilkan D-glukosa, yang kemudian difermentasi menjadi laktat, asetat dan propionat, dan selanjutnya diserap ke dalam darah. Laktat dan propionat diubah oleh hati menjadi gula darah pada ruminansia.

Disakarida diuraikan oleh enzim-enzim yang terletak di bagian luar lapisan sel-sel epitel yang membatasi usus halus. Sukrosa (gula tebu) dihidrolisa menjadi D-glukosa dan D-fruktosa oleh enzim sukrase atau disebut juga invertase Iaktosa dihidrolisis menjadi D-glukosa dan D-galaktosa oleh laktase atau disebut juga β-galaktosidase: maltosa dihidrolisis oleh enzim maltase menjadi dua molekul D-glukosa. manusia Asia dan Afrika dewasa pada umumnya tidak dapat mencerna Iaktosa (laktosa intoleran). Hal ini disebabkan karena tiadanya aktivitas enzim laktase di dalam usus halus setelah masa bayi dan kanak-kanak. Pada penderita laktosa-intoleran, Iaktosa yang masuk ke dalam makanan akan tetap tinggal di dalam usus, di situ sebagian Iaktosa mengalami fermentasi oleh mikroorganisme usus. Sebagai akibat dari fermentasi tersebut, orang yang bersangkutan akan menderita diare dan terbentuk banyak gas di dalam perut (flatulensi).


Di dalam sel epitel yang membatasi usus halus. D-fruktosa, D-galaktosa, D-manosa diubah menjadi bagian-bagian glukosa. Campuran senyawa heksosa sederhana yang dihasilkan tersebut kemudian diserap ke dalam sel-sel epitelial yang membatasi usus dan kemudian diangkut oleh aliran darah menuju hati.

No comments:

Post a Comment